Rabu, 26 Oktober 2011

Mencari tentang 1 tokoh sukses


BOB SADINO
Sosok berambut putih, bercelana pendek, dan kadang mengisap rokok dari cangklongnya ini begitu mudah dikenali.  Bob sadino hampir tidak pernah melewatkan penampilan ini. Baik ketika santai, mengisi seminar entrepreneur, maupun bertemu pejabat pemerintah seperti presiden. Aneh, namun itulah Bob Sadino.Gaya bicaranya blak-blakan tanpa tedeng aling-aling. Ia adalah Bob Sadino, pengusaha sukses yang terkenal dengan jaringan usaha Kemfood dan Kemchick-nya. Beberapa kali wajahnya ikut tampil di beberapa sinetron hingga ke layar lebar, meski kadang hanya tampil sebagai figuran.

Penampilannya yang serba cuek itu ternyata sejalan dengan pola pikirnya yang apa adanya. Sebab, menurutnya, apa yang diraihnya saat ini adalah berkat pola pikir yang apa adanya itu. Ia menyebut bahwa kesuksesannya didapat tanpa rencana, semua mengalir begitu saja. Yang penting, adalah action dan berusaha total, dalam menggeluti apa saja.
"Keanehan" juga terlihat dari perjalanan hidupnya. Kemapanan yang diterimanya pernah dianggap sebagai hal yang membosankan yang harus ditinggalkan. Anak bungsu dari keluarga berkecukupan ini mungkin tidak akan menjadi seorang entrepreneur yang menjadi rujukan semua orang seperti sekarang jika dulu tidak memilih untuk menjadi "orang miskin".

Totalitas Bob memang patut diacungi jempol, apalagi mengingat lika-liku jalan hidup yang telah ditempuhnya.
Entrepreneur sukses yang satu ini menjalani jalan hidup yang panjang dan berliku sebelum meraih sukses. Pria kelahiran Lampung, 9 Maret 1933 yang mempunyai nama asli Bambang Mustari Sadino, yang hanya lulusan SMA, seorang entrepreneur sukses yang merintis usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Bob berwirausaha karena "kepepet", selepas SMA tahun 1953, ia bekerja di Unilever kemudian masuk ke Fakultas Hukum UI karena terbawa oleh teman-temannya selama beberapa bulan. Kemudian dia bekerja pada McLain and Watson Coy, sejak 1958 selama 9 tahun berkelana di Amsterdam dan Hamburg. Siapa sangka, pendiri dan pemilik tunggal Kem Chicks (supermarket) ini pernah mengenyam profesi dari sopir taksi hingga kuli bangunan yang hanya berpenghasilan Rp100. untuk sekadar bertahan hidup.
Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed yang kemudian menjadi istrinya.
Sebelumnya dia sempat bekerja di Unilever Indonesia. Namun, hidup dengan tanpa tantangan baginya merupakan hal yang membosankan. Ketika semua sudah pasti didapat dan sumbernya ada menjadikannya tidak lagi menarik. "Dengan besaran gaji waktu itu kerja di Eropa, ya enaklah kerja di sana. Siang kerja, malamnya pesta dan dansa. Begitu-begitu saja, terus menikmati hidup," tulis Bob Sadino dalam bukunya Bob Sadino: Mereka Bilang Saya Gila.

Pada 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Kala itu dia membawa serta dua mobil Mercedes miliknya. Satu mobil dijual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri. Satu mobil Mercedes yang tersisa dijadikan "senjata" pertama oleh Bob yang memilih menjalani profesi sebagai sopir taksi gelap. Tetapi, kecelakaan membuatnya tidak berdaya. Mobilnya hancur tanpa bisa diperbaiki.Setelah itu Bob beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan. Gajinya ketika itu hanya Rp100.

Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya. Bob merasakan bagaimana pahitnya menghadapi hidup tanpa memiliki uang. Untuk membeli beras saja dia kesulitan. Karena itu, dia memilih untuk tidak merokok. Jika dia membeli rokok, besok keluarganya tidak akan mampu membeli beras.

"Kalau kamu masih merokok, malam ini besok kita tidak bisa membeli beras," ucap istrinya memperingati.

Kondisi tersebut ternyata diketahui teman-temannya di Eropa. Mereka perihatin. Bagaimana Bob yang dulu hidup mapan dalam menikmati hidup harus terpuruk dalam kemiskinan. Keprihatinan juga datang dari saudara-saudaranya. Mereka menawarkan berbagai bantuan agar Bob bisa keluar dari keadaan tersebut. Namun, Bob menolaknya.

Dia sempat depresi, tetapi bukan berarti harus menyerah. Baginya, kondisi tersebut adalah tantangan yang harus dihadapi. Menyerah berarti sebuah kegagalan. "Mungkin waktu itu saya anggap tantangan. Ternyata ketika saya tidak punya uang dan saya punya keluarga, saya bisa merasakan kekuatan sebagai orang miskin. Itu tantangan, powerfull. Seperti magma yang sedang bergejolak di dalam gunung berapi," papar Bob.
 
Jalan terang mulai terbuka ketika seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresinya. Pada awal berjualan, Bob bersama istrinya hanya menjual telur beberapa kilogram. Akhirnya dia tertarik mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Padahal saat itu telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang.

Ketika bisnis telur ayam terus berkembang Bob melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Kini Bob mempunyai PT Kem Foods (pabrik sosis dan daging). Bob juga kini memiliki usaha agrobisnis dengan sistem hidroponik di bawah PT Kem Farms. Pergaulan Bob dengan ekspatriat rupanya menjadi salah satu kunci sukses. Ekspatriat merupakan salah satu konsumen inti dari supermarketnya, Kem Chick. Daerah Kemang pun kini identik dengan Bob Sadino.

"Kalau saja saya terima bantuan kakak-kakak saya waktu itu, mungkin saya tidak bisa bicara seperti ini kepada Anda. Mungkin saja Kemstick tidak akan pernah ada," ujar Bob.

Pengalaman hidup Bob yang panjang dan berliku menjadikan dirinya sebagai salah satu ikon entrepreneur Indonesia. Kemauan keras, tidak takut risiko, dan berani menjadi miskin merupakan hal-hal yang tidak dipisahkan dari resepnya dalam menjalani tantangan hidup. Menjadi seorang entrepreneur menurutnya harus bersentuhan langsung dengan realitas, tidak hanya berteori.

Karena itu, menurutnya, menjadi sarjana saja tidak cukup untuk melakukan berbagai hal karena dunia akademik tanpa praktik hanya membuat orang menjadi sekadar tahu dan belum beranjak pada taraf bisa. "Kita punya ratusan ribu sarjana yang menghidupi dirinya sendiri saja tidak mampu, apalagi menghidupi orang lain," jelas Bob.

Bob membuat rumusan kesuksesan dengan membagi dalam empat hal yaitu tahu, bisa, terampil, dan ahli.

"Tahu" merupakan hal yang ada di dunia kampus, di sana banyak diajarkan berbagai hal namun tidak menjamin mereka bisa. Sedangkan "bisa" ada di dalam masyarakat. Mereka bisa melakukan sesuatu ketika terbiasa dengan mencoba berbagai hal walaupun awalnya tidak bisa sama sekali. Sedangkan "terampil" adalah perpaduan keduanya. Dalam hal ini orang bisa melakukan hal dengan kesalahan yang sangat sedikit. Sementara "ahli" menurut Bob tidak jauh berbeda dengan terampil. Namun, predikat "ahli" harus mendapatkan pengakuan dari orang lain, tidak hanya klaim pribadi.

pengusaha yang terkenal dengan Kem Chicks-nya ini. ’’Hidup saya tanpa rencana dan tanpa target. Buku-buku di sekolah sudah meracuni pikiran Anda. Padahal, informasi itu sudah basi dan jadi sampah. Sekolah menghasilkan orang untuk bekerja, tapi bukan memberi peluang kerja bagi orang lain,” katanya. Nah, bingung kan?

Lelaki yang sudah berbisnis selama 36 tahun dan biasa disapa Om Bob ini bercerita, ia berani keluar dari kemapanan bekerja di Jakarta Lyod, jadi pengangguran, jadi kuli bangunan dan supir taksi. Ia lalu berkirim surat ke teman-temannya di Belanda, agar dikirimi ayam petelur. Saat itu, orang tidak biasa mengkonsumsi telur. Jadilah ia peternak ayam broiler dan menjual telur ayam. ’’Sayalah orang pertama yang mengenalkan telur kepada bangsa ini,” katanya.

Namun, jalan hidup Bob tidak semudah membalik telapak tangan. Ia menjual telur ke tetangga. Telurnya tidak laku karena warga Kemang tak biasa makan telur yang besar-besar itu, tapi telur ayam kampung. Beruntung, beberapa bule menyukainya. Permintaan pun bertambah. Tidak hanya telur, merica, garam dan belakangan berkembang ke bisnis daging olahan seperti sosis.

Bob Sadino yang pertama kali mengenalkan menanam sayuran tanpa tanah alias hidroponik. Padahal, saat itu tidak pasarnya. Tapi, kegigihan seorang Bob Sadino, ia menciptakan pasarnya. Beberapa tahun kemudian, ia malah mengekspor terung ke Jepang. Bob mengaku, ia tidak pernah berencana mau jadi apa. ’’Rencananya hanya buat orang pinter, saya bersyukur saya goblok. Kalau saya pintar, saya akan seperti Anda,”.

Kalau pengusaha atau orang dagang cari untung, Bob Sadino mengaku mencari rugi. Lantaran goblok, ia tidak tidak hitung-hitungan dan membebani dirinya macam-macam. ’’Biasanya orang dagang cari untung dan rugi peluangnya sama saja. Jadi, kalau cari rugi, terus kalau untung waduh, bahagia banget,” ujarnya.

’’Silakan cari kegagalan, cari kendala Anda. Saya mengalami segunung kegagalan, kendala dan keringat dingin dan air mata darah. Tapi, saya belajar dari kegagalan dan mencari jalan keluarnya. Kegagalan adalah anugrah. Lalu, apa di balik kegagalan. Sukses adalah titik kecil di atas segunung kegagalan,” papar Bob.

Bob Sadino bahagia dengan apa yang dilakukannya. Ia berani mengambil risiko dan menciptakan pasar. ’’Saya mengambil risiko sebesar-besarnya, sebab orang yang mengambil risiko kecil, hasilnya juga kecil. Kalau orang memperkecil risiko, ia jadi bebas dong. Risiko bisa jadi apa saja. Kewajiban saya mengubah risiko jadi duit,”.

Dalam menjalankan setiap usahanya, Bob selalu menyebut dirinya tak punya kunci sukses. Sebab, ia percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diimbangi kegagalan, peras keringat, dan bahkan jungkir balik. Menurutnya, uang adalah prioritas nomor sekian, yang penting adalah kemauan, komitmen tinggi, dan selalu bisa menciptakan kesempatan dan berani mengambil peluang.
Bob menyebut, kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak berpikir membuat rencana sehingga tidak segera melangkah. Ia mengatakan bahwa ketika orang hanya membuat rencana, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain, muncullah sifat arogan. Padahal, intinya sebenarnya sederhana saja, lakukan dan selalu dengarkan saran dan keluhan pelanggan. Bob membuktikan sendiri, ia yang hanya bermodal nekad, tapi berlandaskan niat dan keyakinan, serta kerja keras pantang menyerah, tanpa teori sukses ia pun bisa jadi seperti sekarang.

Sukses itu bukan teori. Namun didapat dari perjuangan dan kerja keras, serta dilandasi keyakinan kuat untuk mewujudkan cita-cita. Bob Sadino adalah contoh nyata bahwa setiap orang bisa sukses asal mau membayar ”harga” dengan perjuangan tanpa henti.

Sebagai pengusaha sukses, ia sudah sampai pada tahap financial independent, sehingga ia bebas mau beli apa saja dan mau pergi ke mana saja. ’’Duitnya sih, pas-pasan. Kalau mau beli Jaguar, pas duitnya ada,” katanya, terkekeh.

Karena merasa dirinya goblok, Bob tidak berpikir secara runtun, tapi mengalir begitu saja. Orang goblok juga akan lebih percaya pada orang lain yang lebih pintar dari dirinya. Kalau gagal, orang goblok tidak merasa gagal, tapi sedang belajar jadi lebih pintar. Akhirnya, orang goblok bisa jadi bosnya orang pintar-pintar. Kini, Bob memiliki 1.600 karyawan yang dia sebut anak-anaknya.

Sementara, orang pintar menghitung sesuatu nyelimet dan usahanya nggak jalan-jalan, karena dibebani rencana yang belum tentu berhasil. Orang pintar juga tidak percaya orang lain sehingga semua dikerjakannya sendiri. Ia mencontohkan ketika salah seorang karyawannya menurunkan harga kangkung di supermarketnya dari semula harganya Rp6.000 menjadi Rp400 saja. Eh, ternyata malah tidak laku.

Selidik punya selidik, ternyata langganannya protes, kok harga kangkungnya murah, padahal biasanya mahal. ’’Akhirnya, harga kangkung itu saya naikkan lagi. Pelanggan saya bilang, kangkung yang saya jual rasanya lain. Mungkin karena mahal, sehingga setiap sendok kangkung yang masuk ke mulutnya diam-diam dihitungnya, Rp6.000, jadi dia nikmati. Lha, kalau begini, siapa sebenarnya yang goblok?” papar Bob.

Namun, bagi pembeli ada nilai psikologis yang membuat pembeli merasa berbeda jika mengkonsumsi kangkung mahal daripada kangkung murah. Ini bagian dari trik marketing. Ia pun berbagi tips, bahwa untuk menjadi seorang marketing yang baik, maka seseorang harus menjual dirinya sendiri (sale for your self), sebelum menjual produknya. Sebuah filosofi, bahwa bagaimana seseorang menjadi marketing yang baik, kalau ia sendiri tidak dikenal orang.

Di balik kekonyolannya, Bob Sadino memberikan beberapa resep menjadi pengusaha. Antara lain, berpikir bebas dan tanpa beban. Memiliki tekad dan keinginan yang kuat menjadi pengusaha, sebab kemauan adalah ibarat bensin dan motor, keberanian mengambil peluang, tahan banting dan bersyukur bisa berbuat untuk orang lain.

Bob Sadino berpesan, jangan takut dan jangan terlalu berharap. Sebab, makin tinggi harapan, makin tinggi tingkat kekecewaan. ’’Lepaskan belenggu dalam pikiran Anda sendiri. Ada berjuta peluang di sekeliling Anda,”.


Dalam berbisnis, juga jangan terlalu memikirkan sukses. Kalau terlalu banyak memikirkan sukses, kata Om Bob, bekerja pasti dalam tekanan, tidak rileks sehingga hasil kerja tidak akan bagus. ’’Santai saja, hilangkan semua beban, ingat sandaran itu tadi, kemauan, komitmen, keberanian mengambil peluang, pantang menyerah dan selalu belajar pada yang lebih pintar serta selalu bersyukur,”.

Satu hal yang menarik, orang-orang yang ia gunakan dalam membantu usahanya, bukanlah mereka yang berasal dari kalangan berpendidikan tinggi, melainkan dari anak jalanan. Berawal dari satu anak jalanan, bertambah dua, tiga hingga saat ini mencapai 1.500 orang anak. Bob juga mengaku bukan orang yang berpendidikan tinggi. Ia hanya tamatan SMA. Ia tak pernah sekolah tinggi. Baginya, di sekolah orang membaca buku, buku sifatnya informasi yang telah terjadi yang tak ubahnya roti busuk alias sampah. Jadi, orang yang sekolah tinggi-tinggi, isinya hanya sampah. Terkecuali sampah itu diolah menjadi pupuk yang subur.

Bob Sadino juga tidak setuju dengan istilah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang digembar-gemborkan pemerintah. Apa pasal? ’’Mestinya bukan UKM, tapi UBB atau Usaha Bakal Besar sehingga kita tetap optimis dan berusaha membesarkan bisnis kita,”.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bob_Sadino
http://www.andriewongso.com/artikel/success_story/288/Bob_Sadino/
http://economy.okezone.com/read/2009/08/09/22/246352/22/bob-sadino-memilih-miskin-sebelum-kaya

Rabu, 05 Oktober 2011

RANGKUMAN PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

  1. Pengertian
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang diorganisasikan dan dijalankan sebagai organisasi produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan mengkoordiniir sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
5 unsur penting perusahaan :
  1. Organisasi
Organisasi adalah sebuah lembaga sosial yang terdiri dari sekumpulan orang dengan pola interaksi yang ditetapkan dan secara sadar dibentuk dan dikoordinasikan dalam melaksanakan suatu kegiatan tertentu dengan tujuan untuk mencapai hasil-hasil yang ditentukan.
  1. Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan nilai guna barang dengan mengolah suatu bahan atau sumber-sumber ekonomi.
Produksi terbagi dua, yaitu :
  • Produksi langsung,
  1. produksi langsung primer yang menggunakan bahan dari alam untuk diproduksi.
  2. produksi langsung sekunder yang menggunakan bahan yang sudah diolah untuk diproduksi kembali.
  • Produksi tidak langsung, yaitu usaha produksi yang tidak menaikan nilai penggunaan dan tidak dari alam tapi member sumbangan jasa yg bermanfaat bagi masyarakat.
  1. Sumber Ekonomi
Sumber-sumber ekonomi ini adalah yang menunjang pelaksanaan kegiatan perusahaan, sumber-sumber ekonomi ini dikelompokan menjadi :
  • Sumber Ekonomi Alam (material dan bahan baku)
  • Sumber Ekonomi Manusia (tenaga kerja)
  • Sumber Ekonomi Modal (dana, mesin dan gedung)
  • Sumber Ekonomi Manajerial (keahlian mengelola)
  • Sumber Ekonomi Lingkungan (sosial dan budaya)
  1. Kebutuhan Konsumen
Kebutuhan konsumen terbagi dua, yaitu
  • Bebas
  • Ekonomi, yaitu terdiri dari barang dan jasa.
Kebutuhan barang dan jasa tidak dapat dipenuhi oleh satu macam perusahaan saja melainkan harus ada keikutsertaan perusahaan lain. Dengan adanya iteraksi antara berbagai macam perusahaan dengan masyarakat sebagai konsumen maka menimbulkanya adanya kegiatan ekonomi yang bersifat bisnis.
  1. Perolehan Laba / Keuntungan
Laba adalah hasil penjualan di kurangi modal / pembelian. Laba ini adalah bukan tujuan akhir suatu perusahaan, melainkan hanya salah satu tujuan dari perusahaan yang harus di capai.
Tujuan-tujuan perusahaan diantaranya adalah :
  • Pencapaian laba maksimum
  • Kelangsungan hidup (survival)
  • Pertumbuhan perusahaan (growth)
  • Prestise
  • Kesejahteraan masyarakat
  • Kesejahteraan anggota perusahaan, dan sebagainya.

Dari unsur-unsur diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan adalah suatu sistem, dimana perusahaan ini berhubungan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain dan dengan lingkungan perusahaan. Perusahaan sebagai sistem mempunyai sifat-sifat sebgai berikut :
  1. Kompleks
  2. Sebagai Satu Kesatuan
  3. Bermacam-macam
  4. Dinamis
Dalam dunia usaha perusahaan berperan sebagai perantara sumber faktor produksi dengan konsumen sehingga kegiatan dunia usaha sangat membantu usaha-usaha bisnis yang dilakukan perusahaan dalam rangka pemenuhan kebutuhan konsumen yang meliputi semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang dari bahan mentah sampai menjual barang jadi.
Dasar kegiatan bisnis meliputi :
  1. Perdagangan
  2. Penyimpanan
  3. Pembelanjaan
  4. Pemberian informasi, dan sebagainya
Ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan bisnis yang harus di perhatikan, yaitu :
  1. Inflasi
  2. Pengangguran
  3. Tabungan dan investasi
  4. Pemerintah
  5. Produktifitas

  1. Bentuk-bentuk Perusahaan
Pemilihan bentuk perusahaan harus disesuaikan dengan kegiatanyang akan dilakukan perusahaan yang akan dibentuk. Bentuk badan hukum (perusahaan) mana yang akan dipilih dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
  • Jumlah modal yang dimiliki para pendiri.
  • Jenis usaha yang dijalankan.
  • Sistem pengawasan perusahaan.
  • Batas-batas tanggung jawab terhadap hutang-hutang perusahaan.
  • Cara pembagian keuntungan.
  • Resiko yang dihadapi.
  • Jangka waktu pendirian perusahaan.
  • Peraturan pemerintah dan masyarakat, dan sebagainya.

Jika dilihat dari segi yuridis terbentuknya perusahaan dapat digolongkan sebagai berikut :
  1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah suatu bentuk perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang, dimana seluruh hartanya dijadikan jaminan terhadapa hutang hutang perusahaan dan berkuasa penuh terhadap pengawasan perusahaan serta memiliki seluruh hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan.
  1. Firma (Fa)
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan satu nama untuk bersama dimana tanggung jawab anggota tak terbatas terhadap resiko dan hutang perusahaan dengan jaminan seluruh harta kekayaan yang dimiliki oleh masing-masing anggota tetapi jika mendapatkan keuntungan atau kerugian juga akan dibagi bersama.
  1. Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan komanditer (Commanditer Vennootschoop) adalah merupakan persekutuan yg dilakukan 2 orang atau lebih, dimana sistem keanggotaannya sebagai berikut :
  1. Sekutu komplementer (General Partner) dimana sekutu pemimpin atau anggota pengurus adalah anggota yang aktif duduk dalam kepengurusan.
  2. Sekutu komanditer (Limited Partner) adalah anggota yang pasif.
  1. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas (Naanloze Vennootschaap) suatu badan dimana mempunyai kekayaan, hak dan kewajiban sendiri secara terpisah dari kekayaan pribadi masing-masing serta keanggotaan perseroan ditunjukan dengan jumlah kepemilikan saham perusahaan.
  1. Perusahaan Negara (Perusahaan Terbatas Negara = Persero)
Persero menurut Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang no: 1 Tahun1969 mendefinisikan sebagai berikut :
Persero adalah semua perusahaan yg berbentuk PT dan diatur menurut Kotab Undang-undang Hukum Dagang dalam mana seluruh atau sebagian saham-sahamnya dimiliki oleh Negara dan dipisahkandari kekayaan Negara.
Syarat-syarat pendirian persero tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indinesia No 12 Tahun 1969 sebagai berikut :
    • Telah melakukan penyehatan.
    • Telah menyusun neracadan perkiraan rugi laba.
    • Telah melunasi hutang kepada kas umum Negara.
    • Ada harapan untuk mengembangkan usahanya lagi.
Ada 3 bentuk pembedaan usaha Negara :
    • Perusahaan Jawatan (Perjan)
    • Perusahaan Perseroan (Persero)
    • Perusahaan Umum (Perum)
  1. Koperasi
Menurut Undang-undang Perkopersian No 12 Tahun 1969 koperasi Indonesia adalah oraganisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hokum. Koperasi yang merupakantata susunan ekonomi sebagi usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dankegotong-royongan.
Koperasi dibagi menjadi dua bagian :
  1. Dilihat dari fungsi yang dilakukan, yaitu :
    • Koperasi Produksi
    • Koperasi Konsumsi
    • Koperasi Kredit
  1. Dilihat dari luas daerahnya, yaitu :
    • Koperasi Primer
    • Koperasi Pusat
    • Gabungan Koperasi
    • Induk Koperasi
  1. Yayasan

  1. Perbedaan Perusahaan dengan Badan Usaha
Secara garis besar perbedaan perusahaan dengan badan usaha adalah sebagai berikut :
  1. Perusahaan menghasilkan barang dan jasa sedangkan badan usaha menghasilkan untung atau rugi.
  2. Perusahaan dapat berupa took, instansi, pabrik dan sebagainya sedangkan badan usaha dapat berupa CV, PT, Firma, Koperasi dan sebagainya.
  3. Perusahaan merupakan alat badan usaha untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dapat menghasilkan keuntungan atau kerugian.

  1. Kerjasama antar Perusahaan
Kerjasama antar perusahaan timbul untuk mengurangi persaingan yang tidak sehat antar perusahaan, ditambah lagi karena pertumbuhan ekonomi yang pesat jumlah perusahaan pun bertambah kian pesat di dalam kegiatan perekonomian bisnis. Semakin banyaknya perusahaan ini bisa menimbulkan persaingan yang sehat maupun tidak sehat.
Persaingan antar perusahaan dapat dibedakan menjadi :
  1. Persaingan sempurna
  2. Persaingan tidak sempurna
Untuk mengurangi dampak negatif akibat adanya persaingan dapat diatasi dengan perjanjian atau kontrak kerjasama antar perusahaan yang telah disepakati bersama.
Bentuk kerjasama antar perusahaan dapat berbentuk :
  1. Kartel, adalah kerjasama yang terjadi antarbeberapa perusahaan yang sejenis di bawah perjanjian tetapi masing-masing perusahaan masih berdiri sendiri-sendiri dan masing-masing anggota kartel mempunyai kedudukan yang sama dan waktu perjanjian hanya bersifat terbatas. Ada beberapa jenis katel, yaitu : produksi, harga, daerah dan kondisi.
  2. Sindikat, adalah bentuk kerjasama yang bersifat sementara.
  3. Trust, Joint Venture dan Holding Company, ketiga kerjasama inilah yang paling menguntungkan adalah bentuk kerjasama joint venture.

  1. Lokasi dan Lingkungan Perusahaan
Lokasi perusahaan sangat penting karena lokasi adalah tempa melakukan kegiatan operasionalnya. Pertimbangan perusahan yang dipakai untuk memilihlokasi perusahaan dapat didasarkan pada :
  1. Hubungan perusahaan dengan sumber-sumber ekonomi.
  2. Hubungan perusahaan dengan sejarah.
  3. Hubungan perusahaan dengan pemerintah.
Sebagaimana dengan lokasi, lingkungan pun sangat penting. Lingkungan perusahaan terbagi, yaitu :
  1. Lingkungan khusus yang sangat berhubungan dengan produksi atau menghasilkan barang yang akan dijual, karena lingkungan khusus mencakup bagaimana perusahaan mendapatkan bahan mentah dan mengelolanya tergantung teknologi produksi perusahaan dengan mempertimbangkan selera pasar.
  2. Lingkungan umum yang diluar kontrol perusahaan, apakah politik perekonomian, kebijaksanaan moneter, kebudayaan, penduduk, pendidikan, sumber daya alam maupun keadaan perekonomian itu sendiri.

TUGAS RANGKUMAN

PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN
A.     Pengertian
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang diorganisasikan dan dijalankan sebagai organisasi produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan mengkoordiniir sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
Adapun fungsi dari perusahaan itu sendiri adalah :
1.       Fungsi operasi
Yaitu berupa pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, fungsi opersi utama perusahaan, akuntansi, administrasi, teknologi informasi, transformasi dan komunikasi, pelayanan umum dan fungsi operasi penunjang.
2.       Fungsi manajemen
Yaitu berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarah dan pengendalian.
Bila keduanya berjalan dengan baikperusahaan akan menjalankan operasinya dengan lancar, terkoodinasi dan terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan.
5 unsur penting perusahaan :
1.       Organisasi
Organisasi adalah sebuah lembaga sosial yang terdiri dari sekumpulan orang dengan pola interaksi yang ditetapkan dan secara sadar dibentuk dan dikoordinasikan dalam melaksanakan suatu kegiatan tertentu dengan tujuan untuk mencapai hasil-hasil yang ditentukan.
2.       Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan nilai guna barang dengan mengolah suatu bahan atau sumber-sumber ekonomi.
Produksi terbagi dua, yaitu :
·         Produksi langsung,
a)      produksi langsung primer yang menggunakan bahan dari alam untuk diproduksi.
b)      produksi langsung sekunder yang menggunakan bahan yang sudah diolah untuk diproduksi kembali.
·         Produksi tidak langsung, yaitu usaha produksi yang tidak menaikan nilai penggunaan dan tidak dari alam  tapi member sumbangan jasa yg bermanfaat bagi masyarakat.
3.       Sumber Ekonomi
Sumber-sumber ekonomi ini adalah yang menunjang pelaksanaan kegiatan perusahaan, sumber-sumber ekonomi ini dikelompokan menjadi :
·         Sumber Ekonomi Alam (material dan bahan baku)
·         Sumber Ekonomi Manusia (tenaga kerja)
·         Sumber Ekonomi Modal (dana, mesin dan gedung)
·         Sumber Ekonomi Manajerial (keahlian mengelola)
·         Sumber Ekonomi Lingkungan (sosial dan budaya)
4.       Kebutuhan Konsumen
Kebutuhan konsumen terbagi dua, yaitu
·         Bebas
·         Ekonomi, yaitu terdiri dari barang dan jasa.
Kebutuhan barang dan jasa tidak dapat dipenuhi oleh satu macam perusahaan saja melainkan harus ada keikutsertaan perusahaan lain. Dengan adanya iteraksi antara berbagai macam perusahaan dengan masyarakat sebagai konsumen maka menimbulkanya adanya kegiatan ekonomi yang bersifat bisnis.
5.       Perolehan Laba / Keuntungan
Laba adalah hasil penjualan di kurangi modal / pembelian. Laba ini adalah bukan tujuan akhir suatu perusahaan, melainkan hanya salah satu tujuan dari perusahaan yang harus di capai.
Tujuan-tujuan perusahaan diantaranya adalah :
·         Pencapaian laba maksimum
·         Kelangsungan hidup (survival)
·         Pertumbuhan perusahaan (growth)
·         Prestise
·         Kesejahteraan masyarakat
·         Kesejahteraan anggota perusahaan, dan sebagainya.
Dari unsur-unsur diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan adalah suatu sistem, dimana perusahaan ini berhubungan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain dan dengan lingkungan perusahaan. Perusahaan sebagai sistem mempunyai sifat-sifat sebgai berikut :
·         Kompleks
·         Sebagai Satu Kesatuan
·         Bermacam-macam
·         Dinamis
Dalam dunia usaha perusahaan berperan sebagai perantara sumber faktor produksi dengan konsumen sehingga kegiatan dunia usaha sangat membantu usaha-usaha bisnis yang dilakukan perusahaan dalam rangka pemenuhan kebutuhan konsumen yang meliputi semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang dari bahan mentah sampai menjual barang jadi.
Dasar kegiatan bisnis meliputi :
·         Perdagangan
·         Penyimpanan
·         Pembelanjaan
·         Pemberian informasi, dan sebagainya
Ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan bisnis yang harus di perhatikan, yaitu :
·         Inflasi
·         Pengangguran
·         Tabungan dan investasi
·         Pemerintah
·         Produktifitas
B.     Bentuk-bentuk Perusahaan
Pemilihan bentuk perusahaan harus disesuaikan dengan kegiatanyang akan dilakukan perusahaan yang akan dibentuk. Bentuk badan hukum (perusahaan) mana yang akan dipilih dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
·         Jumlah modal yang dimiliki para pendiri.
·         Jenis usaha yang dijalankan.
·         Sistem pengawasan perusahaan.
·         Batas-batas tanggung jawab terhadap hutang-hutang perusahaan.
·         Cara pembagian keuntungan.
·         Resiko yang dihadapi.
·         Jangka waktu pendirian perusahaan.
·         Peraturan pemerintah dan masyarakat, dan sebagainya.
Jika dilihat dari segi yuridis terbentuknya perusahaan dapat digolongkan sebagai berikut :
1.       Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah suatu bentuk perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang, dimana seluruh hartanya dijadikan jaminan terhadapa hutang hutang perusahaan dan berkuasa penuh terhadap pengawasan perusahaan serta memiliki seluruh hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan.
2.       Firma (Fa)
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan satu nama untuk bersama dimana tanggung jawab anggota tak terbatas terhadap resiko dan hutang perusahaan dengan jaminan seluruh harta kekayaan yang dimiliki oleh masing-masing anggota tetapi jika mendapatkan keuntungan atau kerugian juga akan dibagi bersama.
3.       Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan komanditer (Commanditer Vennootschoop) adalah merupakan persekutuan yg dilakukan 2 orang atau lebih, dimana sistem keanggotaannya sebagai berikut :
a.       Sekutu komplementer (General Partner) dimana sekutu pemimpin atau anggota pengurus adalah anggota yang aktif duduk dalam kepengurusan.
b.      Sekutu komanditer (Limited Partner) adalah anggota yang pasif.
4.       Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas (Naanloze Vennootschaap) suatu badan dimana mempunyai kekayaan, hak dan kewajiban sendiri secara terpisah dari kekayaan pribadi masing-masing serta keanggotaan perseroan ditunjukan dengan jumlah kepemilikan saham perusahaan.
5.       Perusahaan Negara (Perusahaan Terbatas Negara = Persero)
Persero menurut Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang no: 1 Tahun1969 mendefinisikan sebagai berikut :
”Persero adalah semua perusahaan yg berbentuk PT dan diatur menurut Kotab Undang-undang Hukum Dagang dalam mana seluruh atau sebagian saham-sahamnya dimiliki oleh Negara dan dipisahkandari kekayaan Negara”.
Syarat-syarat pendirian persero tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indinesia No 12 Tahun 1969 sebagai berikut :
·         Telah melakukan penyehatan.
·         Telah menyusun neracadan perkiraan rugi laba.
·         Telah melunasi hutang kepada kas umum Negara.
·         Ada harapan untuk mengembangkan usahanya lagi.
Ada 3 bentuk pembedaan usaha Negara :
·         Perusahaan Jawatan (Perjan)
·         Perusahaan Perseroan (Persero)
·         Perusahaan Umum (Perum)
*         
6.       Koperasi
Menurut Undang-undang Perkopersian No 12 Tahun 1969 koperasi Indonesia adalah oraganisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hokum. Koperasi yang merupakantata susunan ekonomi sebagi usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dankegotong-royongan.
Koperasi dibagi menjadi dua bagian :
a.       Dilihat dari fungsi yang dilakukan, yaitu :
·         Koperasi Produksi
·         Koperasi Konsumsi
·         Koperasi Kredit
b.      Dilihat dari luas daerahnya, yaitu :
·         Koperasi Primer
·         Koperasi Pusat
·         Gabungan Koperasi
·         Induk Koperasi
*         
7.       Yayasan
Yayasan adalah suatu badan hukumyang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Di Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.
C.     Perbedaan Perusahaan dengan Badan Usaha
Secara garis besar perbedaan perusahaan dengan badan usaha adalah sebagai berikut :
·         Perusahaan menghasilkan barang dan jasa sedangkan badan usaha menghasilkan untung atau rugi.
·         Perusahaan dapat berupa took, instansi, pabrik dan sebagainya sedangkan badan usaha dapat berupa CV, PT, Firma, Koperasi dan sebagainya.
·         Perusahaan merupakan alat badan usaha untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dapat menghasilkan keuntungan atau kerugian.
D.    Kerjasama antar Perusahaan
Kerjasama antar perusahaan timbul untuk mengurangi persaingan yang tidak sehat antar perusahaan, ditambah lagi karena pertumbuhan ekonomi yang pesat jumlah perusahaan pun bertambah kian pesat di dalam kegiatan perekonomian bisnis. Semakin banyaknya perusahaan ini bisa menimbulkan persaingan yang sehat maupun tidak sehat.
Persaingan antar perusahaan dapat dibedakan menjadi :
1.       Persaingan sempurna
2.       Persaingan tidak sempurna
Untuk mengurangi dampak negatif akibat adanya persaingan dapat diatasi dengan perjanjian atau kontrak kerjasama antar perusahaan yang telah disepakati bersama.
Bentuk kerjasama antar perusahaan dapat berbentuk :
1.       Kartel, adalah kerjasama yang terjadi antarbeberapa perusahaan yang sejenis di bawah perjanjian tetapi masing-masing perusahaan masih berdiri sendiri-sendiri dan masing-masing anggota kartel mempunyai kedudukan yang sama dan waktu perjanjian hanya bersifat terbatas. Ada beberapa jenis katel, yaitu : produksi, harga, daerah dan kondisi.
2.       Sindikat, adalah bentuk kerjasama yang bersifat sementara.
3.       Trust, Joint Venture dan Holding Company, ketiga kerjasama inilah yang paling menguntungkan adalah bentuk kerjasama joint venture.
E.      Lokasi dan Lingkungan Perusahaan
Lokasi perusahaan sangat penting karena lokasi adalah tempa melakukan kegiatan operasionalnya. Pertimbangan perusahan yang dipakai untuk memilih lokasi perusahaan dapat didasarkan pada :
1.       Hubungan perusahaan dengan sumber-sumber ekonomi.
2.       Hubungan perusahaan dengan sejarah.
3.       Hubungan perusahaan dengan pemerintah.
Sebagaimana dengan lokasi, lingkungan pun sangat penting. Lingkungan perusahaan terbagi dua, yaitu :
1.       Lingkungan khusus  yang sangat berhubungan dengan produksi atau menghasilkan barang yang akan dijual, karena lingkungan khusus mencakup bagaimana perusahaan mendapatkan bahan mentah dan mengelolanya tergantung teknologi produksi perusahaan dengan mempertimbangkan selera pasar.
2.       Lingkungan umum yang diluar kontrol perusahaan, apakah politik perekonomian, kebijaksanaan moneter, kebudayaan, penduduk, pendidikan, sumber daya alam maupun keadaan perekonomian itu sendiri.
Lingkungan perusahaan juga terbagi lagi, yaitu lingkungan perusahaan  yang faktor-faktornya dapat mempengaruhi terhadap perusahaan, yaitu :
1.       Lingkungan Eksternal
·         Lingkungan eksternal mikro yang dampaknya berpengaruh langsung terhadap perusahaan. Contoh : pemasor / supplier perantara, teknologi, pasar dan lain-lain.
·         Lingkungan eksternal makro yang dampaknya tidak berpengaruh langsung terhadap perusahaan. Contoh : keadaan alam, lingkungan, politik, perekonomian, sosial, kebudayaan, pertahanan, keamanan dan hubungan internasional.
2.       Lingkungan Internal
Lingkungan internal ini adalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Contohnya : tenaga kerja, peralatan dan mesin, permodalan (pemilik, investor dan pengelola dana), bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan, sitem informasi dan administrasi.